Kerusakan
Lingkungan Hidup dan Penyebabnya
Diposkan oleh Vanesza Natasha




Lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Pada ruang ini
berlangsung ekosistem, yaitu suatu susunan organisme hidup dimana diantara
lingkungan abiotik dan organisme tersebut terjalin interaksi yang harmonis dan
stabil, saling memberi dan menerima kehidupan.
Interaksi antara
berbagai komponen tersebut ada kalanya bersifat positif dan tidak jarang pula
yang bersifat negatif. Keadaan yang bersifat positif dapat terjadi apabila
terjadi keadaan yang mendorong dan membantu kelancaran berlangsungnya proses
kehidupan lingkungan.
Cara mengambil
hasil hutan agar tetap terjaga kelestariannya misalnya dengan sistem tebang
pilih yaitu pohon yang ditebang hanya pohon yang besar dan tua, agar
pohon-pohon kecil yang sebelumnya terlindungi oleh pohon besar, akan cepat
menjadi besar menggantikan pohon yang ditebang tersebut.
Interaksi yang
bersifat negatif terjadi apabila proses interaksi lingkungan yang harmonis
terganggu sehingga interaksi berjalan saling merugikan.
Adanya gangguan
terhadap satu komponen di dalam lingkungan hidup, akan membawa pengaruh yang
negatif bagi komponen-komponen lainnya karena keseimbangan terhadap komponen-komponen
tersebut tidak harmonis lagi.
Perkembangan jumlah
penduduk yang cepat serta perkembangan teknologi yang makin maju, telah
mengubah pola hidup manusia. Bila sebelumnya kebutuhan manusia hanya terbatas
pada kebutuhan primer dan sekunder, kini kebutuhan manusia telah meningkat
kepada kebutuhan tersier yang tidak terbatas. Kebutuhan manusia tidak hanya
sekedar kebutuhan primer untuk dapat melangsungkan kehidupan seperti makan dan
minum, pakaian, rumah, dan kebutuhan sekunder seperti kebutuhan terhadap
pendidikan, kesehatan, akan tetapi telah meningkat menjadi kebutuhan tersier
yang memungkinkan seseorang untuk memilih kebutuhan yang tersedia. Kebutuhan
tersier telah menyebabkan perubahan yang besar terhadap pola hidup manusia
menjadi konsumtif.
Bagi yang
mampu, semua kebutuhan dapat dipenuhi sekaligus, dan bagi yang memiliki
kemampuan terbatas harus memilih sesuai kemampuannya. Akan tetapi, semua orang
yang telah tersentuh oleh kemajuan jaman akan berusaha mendapatkannya.
Kebutuhan-kebutuhan
tersebut tidak sekedar terpenuhi akan tetapi selalu berubah-ubah sesuai dengan
perkembangan.
I.
Bentuk-bentuk
Kerusakan Lingkungan Hidup yang Disebabkan oleh Proses Alam dan Kegiatan Manusia.
1.Kerusakan Lingkungan Hidup oleh Faktor Alam
Kerusakan lingkungan yang disebabkan faktor alam pada umumnya merupakan
bencana alam seperti letusan gunung api, banjir, abrasi, angin puting beliung,
gempa bumi, tsunami, dan sebagainya. Indonesia sebagai salah satu zona gunung
api dunia, sering mengalami letusan gunung api akan tetapi pada umumnya
letusannya tidak begitu kuat sehingga kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya
terbatas di daerah sekitar gunung api tersebut, seperti flora dan fauna yang
tertimbun arus lumpur (lahar), awan panas yang mematikan, semburan debu yang
menimbulkan polusi udara, dan sebagainya.
1. Kerusakan gunung berapi
melemparkan berbagai material padat yang dapat
menimpa perumahan, daerah pertanian, hutan, dan sebagainya.
2. Hujan abu vulkanik yang
menyertai letusan dapat menyebabkan terganggunya pernapasan juga pemandangan yang gelap, dan
dapat menutupi areal pertanian dan
perkebunan yang bisa mengurangi produksi.
3. Aliran lahar dapat
menyebabkan pendangkalan sungai, sehingga ketika hujan turun menimbulkan banjir.
4. Gas yang mengandung
racun dapat mengancam keselamatan makhluk disekitar gunung api.
5. Lava panas yang meleleh
akan merusak dan mematikan apa saja yang dilaluinya. Setelah dingin, akan
membeku menjadi batuan yang keras yang dapat
menghambat pertumbuhan tanaman.
6. Awan panas yang
berhembus dengan kecepatan tinggi dan tidak terlihat mata dapat menewaskan makhluk hidup yang
dilaluinnya.
7. Lahar dingin, dapat
merusak areal pertanian, dan daerah permukiman penduduk serta bangunan lain.
8. Debu-debu gunung api
yang bertebaran di udara, dapat menghalangi radiasi matahari, dan membahayakan
penerbangan udara.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup yang Disebabkan oleh Kegiatan Manusia
Kerusakan lingkungan yang disebabkan kegiatan manusia jauh lebih besar
dibandingkan dengan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh proses alam.
Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan manusia berlangsung secara
terus menerus dan makin lama makin besar pula kerusakan yang ditimbulkannya.
Kerusakan lingkungan yang disebabkan kegiatan manusia terjadi dalam berbagai
bentuk seperti pencemaran, pengerukan, penebangan hutan untuk berbagai
keperluan, dan sebagainya.
1. Pencemaran Udara Hasil
limbah industri, limbah pertambangan, dan asap kendaraan bermotor dapat
mencemari udara. Asap-asap hasil pembuangan tersebut terdiri atas karbon
monoksida, karbon dioksida, dan belerang dioksida. Karbon dioksida
mengakibatkan hawa pengap dan naiknya suhu permukaan bumi. Karbon monoksida
dapat meracuni dan mematikan makhluk hidup sedangkan belerang dioksida
menyebabkan udara bersifat korosif yang menimbulkan proses perkaratan pada
logam.
2. Pencemaran suara
Pencemaran suara dapat timbul dari bising-bising suara mobil, kereta api,
pesawat udara, dan jet. Di pusat-pusat hiburan dapat pula terjadi pencemaran
suara yang bersumber dari tape recorder yang diputar keras-keras. Adanya
pencemaran suara dapat mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit dan gangguan
pada manusia dan hewan ternak, seperti gangguan jantung, pernafasan dan
gangguan saraf.
3. Pencemaran air
Pembuangan sisa-sisa industri secara sembarangan bisa mencemarkan sungai dan
laut. Jika sungai dan laut tercemar, akibatnya banyak ikan dan mikrobiologi
yang hidup di dalamnya tak mampu hidup lagi. Selain itu air sungai dan laut
yang tercemar itu juga mengakibatkan sumber air tercemar sehingga manusia sulit
mendapat air minum yang sehat dan bersih.
II. Usaha-usaha Pelestarian Lingkungan Hidup
Beberapa usaha yang dilakukan untuk pelestarian lingkungan hidup antara
lain yaitu sebagai berikut.
a. Penebangan pohon dan penanaman kembali agar dilakukan dengan seimbang
sehingga hutan tetap lestari.
b. Melakukan reboisasi (penanaman hutan kembali) pada kawasan-kawasan
yang hutannya telah gundul, dan merehabilitasi kembali hutan-hutan yang telah
rusak.
c. Mengubah sistem pertanian berladang (berpindah-pindah) menjadi
pertanian menetap seperti sawah, perkebunan, tegalan, dan sebagainya.
d.Mengurangi penggunaan pestisida yang banyak digunakan untuk
pemberantasan hama tanaman dengan cara memperbanyak predator (binatang pemakan)
hama tanaman karena pemakaian pestisida dapat mencemarkan air dan tanah.
e. Limbah-limbah industri yang akan dibuang ke dalam tanah maupun
perairan harus dinetralkan terlebih dahulu sehingga limbah yang dibuang
tersebut telah bebas dari bahan-bahan pencemar. Oleh karena itu, setiap
industri diwajibkan membuat pengolahan limbah industri.
f. Mengurangi pemakaian bahan bakar minyak bumi dengan sumber energi
yang lebih ramah lingkungan seperti energi listrik yang dihasilkan PLTA, energi
panas bumi, sinar matahari, dan sebagainya.
g. Melarang pembuangan limbah rumah tangga, sampah-sampah, dan
benda-benda lainnya ke sungai maupun laut karena sungai dan laut bukan tempat
pembuangan sampah.
h. Menetapkan kawasan perlindungan bagi flora
dan fauna langka seperti Taman Nasional, Cagar Alam, Suaka Marga Satwa, dan
lain-lain.
III. KESIMPULAN dan SARAN
A. Kesimpulan
Kerusakan
lingkungan hidup banyak diakibatkan oleh manusia. Diantaranya kebakaran hutan,
penebangan liar yang mengakibatkan hutan gundul. Majunya teknologi seperti
mobil, pabrik, dan sepeda motor membuat udara tercemar dan lapisan ozon
berlubang karena asap kendaraan. Lapisan ozon yang berlubang membuat sinar
matahari langsung ke bumi yang menyebabkan suhu di bumi naik. Karena suhu di
bumi naik es di kutub utara mulai mencair. Hal tersebut membuat permukaan air
laut meningkat. Oleh karena itu, manusia harus segera menanggulangi kerusakan
ini sebelum kerusakan semakin meluas. Selain menanggulangi manusia harus sadar
dan mengintrospeksi diri mereka agar tidak mengulangi kesalahan yang sama
seperti merusak lingkungan.
B. Saran
Seharusnya
pemerintah lebih memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Karena pada saat
ini pemerintah masih berpangku tangan atas apa yang terjadi dengan lingkungan.
Pemerintah harus tegas dalam menentukan tindakan untuk menanggulangi kerusakan
lebih lanjut seperti kerusakan hutan,
kebakaran, asap pabrik yang membuat lapisan ozon berlubang dan banyak kerusakan
lain yang disebabkan oleh manusia dengan cara reboisasi, penyuluhan tentang
pentingnya lingkungan hidup bagi kehidupan manusia.